RENUNGAN

Tujuan Hidup Sesungguhnya adalah mengabdi kepada-NYA

RUBRIK PENGETAHUAN

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau masa yang akan datang bagi organisasi

Selasa, 13 September 2011

SEPINTAS PENYELNGGARAAN KF-DASAR LP2M IAIQH BAGU

Sebagai wujud pengabdian kepada msyarakat tahun ini bebrapa perguruan tinggi menyelenggarakan program keaksaraan fungsional-dasar di beberapa lokasi dimana terdapat warga masyarakat yang masih buta aksara alias buta hurup
. Perguruan tinggi tersebut antara lain Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu yang secara teknis dilaksanakan oleh lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIQH Bagu. Lembaga ini adalah lembaga satuan organik  dan terintergrasi dengan Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu. Dalam perjalanannya LP2M telah banyak berkiprah pada masyarakat, yaitu dengan melaksanakan beberapa program penelitian, pemberdayaan kepada masyarakat dan pendampingan terhadap madrasah dan sekolah. Untuk program Keaksaraan Fungsional tahun ini, memang baru kali ini diselenggarakan oleh LP2M IAIQH. Meskipun demikian, LP2M mampu melaksankannya dengan terncana dan penuh tanggug jawab. Berkat kerja sama tim yang telah dibentuk oleh LP2M, program tersebut   dapat berjalan dengan lancar tanpa ada masalah yang berarti. Dalam pelaksanaanya LP2M tidak sekedar merumuskan bagaimana warga belajar melek hurup akan tetapi  lebih dari pada itu, bagaimana melakukan penyadaran kepada masyarakat agar dapat berfikir dan bertindak untuk merubah  pola hidup dan tarap ekonomi masyarakat ke arah yang  lebih sejahtera.
 Memang pada dasarnya Program Keaksaraan Fungsional (KF) merupakan upaya pengembangan pribadi warga belajar yang mencakup peningkatan kecakapan baca-tulis-hitung sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, kecakapan berkomunikasi secara lisan dan tulisan dalam berbagai hal atau dengan berbagai pihak yang diperlukannya sehari-hari, namun ada tujuan yang lebih esensial dalam program ini yakni proses penyadaran melalui proses penggalian minat dan kebutuhan, pengalaman, pemilihan dan keputusan bersama di kelompok belajar. Istilah ini disebut dengan pembelajaran tematik yang telah dikembangkan oleh Paulo Freire.  Pembelajaran tematik identik dengan suatu metode pemunculan masalah (problem possing education) melalui proses penyadaran warga belajar tentang dunia kehidupannya (realita). Jadi warga belajar di tuntut untuk menggambarkan, membaca dan mengkaji masalah yang dihadapi dalam realitas kehidupannya dan kemudian warga belajar diajak untuk merefleksikan dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian, warga belajar akan lebih sadar dan peka terhadap persoalan hidup yang di alaminya, demikian juga kesadaran kritis warga belajar dapat terbangun.
Untuk tahun 2011, sesuai dengan Peraturan Gubernur NTB tahun 2011, bahwa program Keaksaraan Fungsional dilaksanakan selama 32 hari berturut-turut dengan metode pembelajaran Inova Kreatif 32 hari. Melalui seleksi yang cukup ketat dan mempertimbangkan kesiapan LP2M sebagai penyelenggara, akhirnya Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Dikpora Provinsi memberikan kepercayan kepada LP2M IAIQH BAGU untuk menyelenggarakan KF-Dasar di tiga Desa, yakni Desa Bagu, Desa Sintung dan Desa Menemeng. Sedangkan Jumlah sasaran binaan sebanyak 1060 Warga Belajar dan di kelompokkan menjadi 53 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 20 Warga Belajar. Jumlah Tutor sebanyak 106 Orang. Mulai dari tahap  perencanaan, pelaksanan dan monev, LP2M melibatkan beberapa Dosen dan Mahasiswa IAI QH Bagu yang memiliki kompetensi dan kualified di bidang Pendidikan dan Pemberdayaan.
Demikian sekilas Info terkait Penyelenggaran KF-Dasar LP2M IAIQH BAGU. (09/09/2011)

1 komentar:

memberikan sebuah pendidikan bagi masyarakat.....

Posting Komentar